Wednesday, January 22, 2014

Surah Al Mulk - Ayat 2

A002
Dia lah yang telah mentakdirkan adanya mati dan hidup (kamu) - untuk menguji dan menzahirkan keadaan kamu: siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya; dan Ia Maha Kuasa (membalas amal kamu), lagi Maha Pengampun, (bagi orang-orang yang bertaubat);


Monday, January 13, 2014

Hurt

Seems like it was yesterday when I saw your face
You told me how proud you were but I walked away
If only I knew what I know today

I would hold you in my arms
I would take the pain away
Thank you for all you've done
Forgive all your mistakes.

There's nothing I wouldn't do
To hear your voice again.
Sometimes I wanna call you but I know you won't be there

Oh, I'm sorry for blaming you for everything I just couldn't do
And I've hurt myself by hurting you

Some days I feel broke inside but I won't admit
Sometimes I just wanna hide 'cause it's you I miss
And it's so hard to say goodbye when it comes to this, ooh, whoa

Would you tell me I was wrong?
Would you help me understand?
Are you looking down upon me?
Are you proud of who I am?

There's nothing I wouldn't do
To have just one more chance
To look into your eyes and see you looking back

Oh, I'm sorry for blaming you for everything I just couldn't do
And I've hurt myself, oh, oh, oh.

If I had just one more day
I would tell you how much that I've missed you since you've been away

Oh, it's dangerous
It's so out of line
To try and turn back time

I'm sorry for blaming you for everything I just couldn't do
And I've hurt myself by hurting you...

Friday, January 10, 2014

Surat untuk Dady..

Assalamualaikum...

Dy,
Kalau masih sempat kami putarkan waktu,
nak sangat kami kembali ke zaman dulu,
di saat kami berada dalam pelukan mesra dady,
di saat kami merengek manja minta didukung dady,
di saat kami ketawa riang digeletek dady,
di saat kami kekenyangan disuap dady,
di saat kami kegelian dengan janggut tajam dady,
di saat kami menangis di marahi dady,
di saat kami kebosanan di sekolah menunggu dady ,
di saat kami ternanti2 di bus stand minta di ambil dady,
di saat kami tertunggu goreng pisang panas dibeli oleh dady,
di saat kami bertegang urat tak mau mengaku salah dengan dady,
di saat kami marah dengan kedegilan dady,
di saat kami ditengking kerana bergaduh di dalam kereta oleh dady,
di saat kami menunggu waktu berbuka puasa dimeja makan bersama dady,
di saat kami menelefon minta duit dari dady,
di saat kami sakit di hantar ke klinik oleh dady,
di saat kami kegembiraan di pagi syawal menunggu kepulangan dady dari sembahyang raya,
di saat kami bersama2 menjerit pabila tengok bola dengan dady,
di saat kami ditegur kerana berbuat bising oleh dady,
di saat kami mengucup pipi dan dahi dady,
di saat kami menghulurkan tangan untuk bersalaman dengan dady,
di saat kami mencium kedua belah tangan dady,
Tapi...kami tahu semuanya sudah terlambat.....

Dy,
kalau masih sempat kami luahkan perasaan dan rasa,
ingin sangat kami nyatakan pada dady
betapa sayang n cintanya kami pada dady,
betapa kami bertuah menjadi anak dady,
betapa kami sangat menyanjungi dady,
betapa kami sangat mengagumi budi bicara dady,
betapa kami sangat ingin mencontohi sikap peramah dady,
betapa kami ingin menjadi taat dengan suruhan-Nya seperti dady,
betapa kami ingin mengikut sikap pemurah dady.
betapa kami ingin menjadi ringan tulang seperti dady,
betapa kami ingin sentiasa tersenyum manis seperti dady,
tapi..kami tahu semuanya sudah terlambat.....

Dy,
kalau masih sempat kami ucapkan terima kasih atas segala jasa dan pengorbanan dady,
pasti kami belikan segalanya untuk dihadiahkan kepada dady,
pasti kami sediakan rumah yang selesa untuk dady,
pasti kami berjalan ke serata dunia bersama dady,
pasti kami sewakan hotel 7 bintang untuk bermalam bersama dady,
pasti kami hulurkan beribu wang ringgit untuk dady,
pasti kami gapai bintang dilangit jua untuk diberikan kepada dady,
tapi...kami tahu semuanya sudah terlambat....

Dy,
Kalau masih sempat kami ajukan pertanyaan,
ingin kami bertanyakan pada dady,
kenapa terlalu cepat dady meninggalkan kami?
kenapa terlalu mudah dady pergi begitu sahaja?
kenapa terlalu pantas semua ini berlaku..?
kenapa air mata sentiasa menjadi peneman kami sekarang ini?
kenapa kami perlu menangis pabila melihat rumah baru dady di sana?
kenapa kami rasakan semua ini seperti mimpi..?
tapi...kami tahu semuanya sudah terlambat...

Dy,
Kalau masih sempat kami memohon kemaafaan,
ingin kami susun sepuluh jari memohon ampun dan maaf
atas segala kesalahan kami terhadap dady,
atas segala dosa-dosa kami terhadap dady,
atas segala kekasaran bahasa kami terhadap dady,
atas segala salah faham antara kami dan dady,
atas segala apa yang berlaku secara sedar atau tidak yang menyakitkan dady,
tapi...kami tahu semuanya sudah terlambat...

Dy,
Kami masih belum terlambat untuk
sentiasa mendoakan dady di sana, insha'Allah
bersedekah untuk dady, insha'Allah
menjaga maruah dady, insha'Allah
menjaga nama baik keluarga, insha'Allah
menjaga perlakuan kami didunia, insha'Allah
menjaga kata-kata kami, insha'Allah
sentiasa mengingati dady dalam tidur dan berjaga, insha'Allah
yang paling penting..sentiasa menjaga mamy, orang yang paling dady sayangi n cintai.. insha'Allah

Dy,
Kami tak mungkin melupakan dady, kami tahu dady sentiasa di sisi kami,
disetiap hela nafas kami sentiasa mengingati dady,
disetiap bacaan dan doa kami sentiasa menyebut Ar-Rahman,
disetiap kegembiraan dan kekuatan kami ada kekuatan dady,
disetiap darah yang mengalir di badan-badan kami ada darah dady,
Mungkin kita akan bertemu lagi suatu masa nanti,
Tidak dapat bertemu di sini mungkin dapat kiranya bertemu di syurga, insha'Allah..
Selamat tinggal dady, sampaikan salam untuk ahli2 yang lain.
Assalamualaikum arwah bapaku...(Abdul Rahman Abdullah 1955-2014)

-anak2mu-





Monday, January 6, 2014

Pergi Tak Kembali (Allahyarham Abdul Rahman B Abdullah 1955 - 2014)

Setiap insan pastikan merasa
Saat perpisahan terakhir
Dunia yang fana akan ditinggalkan
Hanya amalan yang akan dibawa

Terdengar sayup surah dibaca
Sayu alunan suara
Cemas di dada lemah tak bermaya
Terbuka hijap di depan mata

Selamat tinggal pada semua
Berpisah kita selamanya
Kita tak sama nasib di sana
Baiklah atau sebaliknya

Amalan dan taqwa jadi bekalan
Sejahtera, bahagia pulang...kesana

Sekujur badan berselimut putih
Rebah bersemadi sendiri
Mengharap kasih anak dan isteri
Apa mungkin pahala dikirim

Terbaring sempit seluas pusara
Soal bicara terus bermula
Sesal dan insaf tak berguna lagi
Hancurlah jasad dimamah bumi

Berpisah sudah segalanya
Yang tinggal hanyalah kanangan
Diiringi doa dan air mata
Yang pergi takkan kembali lagi